Rabu, 10 Agustus 2016

KEJAR POKEMON, KAU KUTANGKAP!!

Setelah sekian lama blog ini vakum, akhirnya saya kembali untuk berbagi dengan kalian semua.. sebuah kutipan singkat yang saya ambil dari Indonesia Lawak Klub (ILK) dapat menjadi renungan untuk kalian semua. Semoga bermanfaat dan selamat menyimak...

Iya dengan sangat berhati-hati bertanya "apa hukum pokemon Go?"
seorang teman menjawab "sebagaimana catur dan permainan lainnya, selama iya menjadikan lalai pada kewajiban dan menimbulkan mafsadat, kerusakan atau kerugian, haram hukumnya."
betapa tidak, tersurat dan tersirat meski seperti bercanda, teman-teman memahami betul apa yang sudah terjadi saat ini, 

Iya memperlihatkan bahwa pokemon GO seperti yang sudah pernah diramal oleh futuris ternama (Alvin Tofler) puluhan tahun yang lalu, bahwa kelak dan terwujud saat ini.
kita akan menjadi masyarakat yang hilang, teknologi mengambil peranan lebih besar dari pada keberadaan manusia. Manusia menjadi budak teknologi itu sendiri. 

Masyarakat cyber adalah masyarakat yang hilang, ditandai dengan ruang-ruang publik yang telah dialihkan fungsinya. Tempat bermain anak-anak telah digantikan computer station adalah salah satu wujudnya.
Media komunikasi tak lagi tatap muka tapi dengan peralatan canggih memungkinkan seseorang tak perlu hadir pada saat itu juga. Termasuk bertemu sosok-sosok pengguncang timeline tanpa harus tatap muka, tanpa perlu verifikasi, tanpa pernah tau dia manusia nyata, anonim atau monster.
pertanyaannya akankah kita dan kemanusiaan akan terlindas? jawabannya YA. jika smartphone semakin pintar tetapi sebaliknya manusia semakin bodoh dan mudah ditaklukkan.

Jika kita merasa punya jutaan teman karena punya banyak followers di sosial media, merasa hebat kalau dapat like dan love, tetapi ternyata kita tetap kesepian karena tidak satupun yang benar-benar kita kenal, tidak satupun lawan bicara kita yang kita tatap matanya dan dia tatap mata kita.

Dan di masyarakat yang hilang, menunduk bukan lagi ilmu padi tapi karna dijajah teknologi. Dan secara sadar kita memilih mengejar monster yang entah dimana, dan meninggalkan orang-orang tercinta yang ada dirumah sendiri. Banyak yang mengingatkan jika kita dijajah oleh dunia digital, dimana kita berbicara tidak lagi pakai mulut tetapi pakai tangan, mengobrol dengan membaca bukan lagi tatap muka, maka cepat atau lambat kita juga akan kehilangan hati. Tak lagi mengejar monster tetapi menjadi monster itu sendiri.

Dan percayalah..... satu sahabat nyata yang bisa memberimu cinta sejati yang nyata lebih baik dari 1 juta followers yang memberi like tapi maya dan tidak nyata. Dan terakhir, pokemon pokoknya move on. Jual Smartphone-mu, beli cincin dan lamar kekasihmu. Karena orangtuamu sudah ingin menimang cucu, bukan pikachu. Cinta itu nyata. Kalau kamu biarkan, dia akan Go selamanya. Dan kamu akan terus mengejar monster yang entah ada dimana...

0 comments: