Seorang pertapa muda sedang menolong seekor kepiting yang hampir tenggelam didalam sungai dengan memberi jarinya ke capit kepiting tersebut.
Pada akhirnya kepiting tertolong, tetapi jari si pertapa muda itu menjadi terluka.
Melihat kejadian itu, ada seorang bapa tua yang kemudian menegur si pertapa muda itu, " Anak muda, ketahuilah bahwa perbuatanmu (menolong) merupakan hal yang sangat baik. Namun, mengapa kamu membiarkan capit kepiting tersebut melukai tanganmu?"
"Paman, seekor kepiting memang menggunakan capitnya untuk memegang sebuah benda, oleh karena itu saya tidak mempermasalahkan jari ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain, walaupun itu hanya seekor kepiting," jawab si pertapa muda.
Mendengarkan jawaban pertapa muda tersebut, bapa tua itu memungut sebuah ranting, ia lantas mengulurkan ranting itu kearah kepiting yang terlihat kembali melawan arus sungai. Lantas kepiting menangkap ranting itu dengan capitnya..
"Lihatlah anak muda, berlatih mengembangkan sikap cinta kasih merupakan hal yang sangat baik, tetapi haruslah disertai KEBIJAKSANAAN. Bila tujuan kita baik, sangatlah tidak bijaksana dengan mengorbankan diri sendiri."
Si pertapa muda tersadar.....
"Terima kasih, Paman. Hari ini saya telah mempelajari sesuatu, yaitu mengembangkan cinta kasih haruslah disertai KEBIJAKSANAAN."
Rabu, 26 Maret 2014
Cinta Kasih + Kebijaksanaan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar